Senin, 17 Februari 2014

Guyonan Gus Dur






Seorang bule berjalan-jalan di Jakarta. Karena merasa tersesat, dia kemudian bertanya kepada seorang penjual gorengan. "Apa betul ini Jalan Sudirman?" "Ho oh," jawabnya.
Karena bingung dengan jawaban tersebut, dia kemudian bertanya lagi kepada seorang Polisi yang sedang mengatur lalu lintas. "Apa ini Jalan Sudirman?" Polisi menjawab, "Betul."

Karena bingung mendapat jawaban yang berbeda, akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur yang waktu itu kebetulan melintas. "Apa ini Jalan Sudirman?" Gus Dur menjawab "Benar."

Bule itu semakin bingung saja karena mendapat tiga jawaban yang berbeda. Lalu akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur lagi, mengapa waktu ia bertanya kepada tukang gorengan dijawab "Ho oh," lalu tanya polisi dijawab "betul" dan yang terakhir dijawab Gus Dur dengan kata "benar."

Gus Dur diam sejenak, lalu menjawab, "Ooh begini, kalau Anda bertanya kepada tamatan SD maka jawabannya adalah ho oh, kalau bertanya kepada tamatan SMA maka jawabannya adalah betul. Sedangkan kalau bertanya kepada tamatan perguruan tinggi maka jawabannya benar."

Bule itu puas dengan jawaban Gus Dur, mengangguk dan akhirnya bertanya, "Jadi Anda ini seorang sarjana?". Dengan spontan Gus Dur menjawab, "Ho..oh!" (@nam)

Tentang Cinta

17 Februari 2014 pukul 8:59
Tentang Cinta

Bertahta cinta di singgasananya
Tanpa peduli pada siapa…
Tanpa bertanya untuk siapa…
Ia menjelma bak sang raja,
Yang siap menguasai siapa saja….

Ribuan kata tak cukup indah mengibaratkannya
Ribuan kata tak cukup megah menggambarkannya
Ribuan kata tak akan cukup manis untuk mengejanya,
Menafsirkan tentang apa itu cinta…

Cinta,
Biar  ku rangkai menjadi sebuah syair
Biar ku coba menjadikannya sebagai lagu manis
Biar ku coba menciptanya sebagai sebuah puisi
Yang ku tau, semua tetap tak cukup bermakna untuk mengubahnya


Cinta,
Begitu indah…
Memesona…
Penuh kesejukan..
Manis dirasa…
Itulah yang ku sebut dengan cinta suci…

Maka, jangan kau coba memberinya noda,
Biar pun setitik aku tak akan rela…

Memang terlalu ia memanja
Tapi cinta bukan untuk bermanja
Cinta bukan sekedar apa itu senang dan bahagia
Kalau mencintai memang banyak cara,
Maka, tak menuruti apa saja yang ia minta
adalah caraku mencintainya…..

Penjara Suci,
17 Feb ‘14



Sabtu, 08 Februari 2014

Muasykar Lughah



Muaskar Lughah Warga PBA
Muaskar Lughah adalah salah satu kegiatan tahunan yang digelar oleh HMPS-PBA (Himpunan Mahasiswa Program Studi-Pendidikan Bahasa Arab) IAIN Tululngagung setiap libur tengah semester. Kegiatan ini diadakan selama kurang lebih empat hari tiga malam, ditempat yang berbeda setiap tahunnya. Hal ini bertujuan untuk melatih siswa mengenal lingkungan masyarakat yang berbeda-beda dan mengeratkan ukhuwah Islamiyah warga PBA dengan suasana yang berbeda serta menyenangkan, tidak hanya dalam lingkup kampus yang sudah setiap hari dapat ditemukan.
 Tujuan dari kegiatan ini disamping sebagai pengisi waktu libur panjang, kegiatan ini dapat mempersatukan seluruh warga PBA dari semua jenjang semester, bahkan mempertemukan kembali dan memperkenalkan mahasiswa PBA dengan kakak-kakak alumni PBA yang telah lulus. selain sebagai pengerat ukhuwah,


aktifitas dalam agenda Muaskar Lughah ini penuh dengan pembelajaran dan pelatihan bahasa (khususnya Bahasa Arab) untuk seluruh peserta. Pembelajaran bahasa dalam kegiatan ini dikemas dengan sekreatif mungkin dan semenyenangkan mungkin, sehingga peserta tidak jenuh dalam mempelajari bahasa Arab itu sendiri.


Muaskar Lughah yang diadakan oleh HMPS-PBA, khususnya mahasiswa semester tiga sebagai panitia inti pada tanggal 27-30 Desember 2013 kemarin mengusung tema “اللغة العربية كاللغة الموحدة” (Bahasa Arab sebagai Bahasa Persatuan), tema ini diwujudkan kedalam kegiatan yang ada di dalamnya yaitu Cerdas Cermat Bahasa Arab, Drama Bahasa Arab, Debat Bahasa Arab, Ghina’ Bahasa Arab, Khitobah Bahasa Arab, Tadabbur Alam, dan sebagainya. Seluruh kegiatan dalam Muaskar Lugah ini adalah kumpulan dari ide-ide kreatif mahasiswa PBA, khususnya panitia inti Muaskar Lughah tahun ini.
Semua kegiatan tersebut dilombakan dengan berkelompok, sehingga antar mahasiswa PBA akan terlatih untuk saling bekerjasama, menjaga kekompakan, dan belajar hidup sosialis. Namun demikian, tidak sebatas dalam kegiatan Muaskar Lughah itu saja makna dari tema ini ditekankan. Pada kesempatan Tadabbur Alam, peserta Muaskar Lughah yang terdiri dari semester satu diberikan kesempatan untuk bertemu, mengenal, dan berbincang dengan kakak-kakak semester lima keatas. Pada kesempatan ini, kakak-kakak menekankan pada seluruh peserta untuk tetap menjaga kekompakan, menjaga kebersamaan, menjaga persatuan antar warga PBA baik dalam kegiatan ini, dalam kampus, atau dimanapun bertemu.
“Mungkin pada hari pertama pelaksanaan kegiatan ini akan muncul asumsi-asumsi yang terkesan membosankan mengikuti kegiatan ini, namun pada akhirnya, pada hari-hari berikutnya pasti sangat terasa indahya kebersamaan selama kegiatan tersebut dan rasanya tidak ingin kebersamaan yang menyenangkan itu cepat berakhir walaupun lelah sudah pasti sangat dirasakan oleh seluruh peserta maupun panitia”, pengakuan salah seorang mahasiswa PBA yang pernah mengikuti Muaskar Lughah.
Agenda Muaskar Lughah HMPS-PBA ini mungkin bisa menjadi salah contoh kegiatan yang harus dipertahankan dan dikembangkan dalam rangka ikut berpartisipasi meningkatkan kualitas mahasiswa di IAIN Tulungagung. Selain itu, pengenalan kegiatan Muaskar Lughah kepada seluruh pembaca ini semoga dapat memberikan sedikit kontribusi untuk teman-teman yang ingin mengadakan agenda untuk jurusannya masing-masing yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas kampus IAIN Tulungagung kita tercinta.